Thursday 14 March 2013

ILMU TASAWWUF

1. Sejarah Tasawwuf

Menurut Prof. Dr. Hamka tasawwuf muncul dan mulai tumbuh sejak awal lahirnya islam itu sendiri, sebagaimana terceermin dari sikap, tingkah laku dan perbuatan Nabi Muhamad SAW. senada dengan Hamka, Syekh Thaha Abdul Baqi Surur mengatakan bahwa kehidupan Rasulullah sebelum menjadi nabi dan rasul adalah tauladan utama bagi seluruh kaum sufi (wali). hal ini dibuktikan pada kajian-kajian di dalam ilmu tasawwuf seperti ajaran tentang zuhud, uzlah, dan qona'ah. Secara sempurna pola hidup nabi menunjukkan bahwa beliau adalah seorang hamba allah yang mempunyai akhlak yang sangat agung dan mulia. keagungan dan kemuliaan akhlak nabi juga terpancar dari firman Allah SWT:
"dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung"   (QS. Al-Qalam:4)
Sebagai dasar dari ilmu tasawwuf yang mengambil contoh dari sifat dan tindakan-tindakan nabi sebelum dan sesudah diangkat menjadi rasul, sebagai berikut:
  • Nabi mengasingkan diri ke Gua Hira dengan maksud tafakur, mendekatkan diri pada Allah dan meminta petunjuk kepada Allah SWT. hasil-hasil dari aktivitas (Uzlah) nabi di Gua Hira telah dijadikan dasar bagi peribadatan kaum sufi. 
  • Setelah beliau resmi menjadi nabi dan rasul Allah, kesempurnaan sifat yang dimiliki beliau menjadi suri tauladan bagi umat islam secara menyeluruh dan dijadikan landasan dalam ilmu tasawwuf.
Suri tauladan hidup nabi inilah yang menjadi dasar argumentasi tentang asal muasal sejarah tasawwuf, dimana kehidupan sufi ternyata sudah ada dalam diri nabi sebelum dan sesudah beliau dinobatkan menjadi rasul Allah. Seiring perjalanan waktu, perkembangan ilmu tasawwuf juga mengalami kemajuan. Namun, pada saat ilmu tasawwuf mengalami perkembangan dan kemajuan-kemajuan, pro-kontra muncul dari berbagai kalangan.

2. Defenisi dan Hakekat Tasawwuf

Sampai saat ini para ahli belum ada kata sepakat mengenai asal-usul kata maupun defenisi dari "tasawwuf". namun ada satu pendapat yang mendekati kebenaran, bahwa tasawwuf berasal dari kata "SUF" yang berarti "kain yang terbuat dari bulu wol kasar". pemakaian bulu wol pada saat itu adalah simbol kesederhanaan dan menjadi ciri khas kemiskinan. dengan demikian dapat diartikan bahwa para pelaku tasawwuf (sufi) adalah segolongan orang yang hidup sederhana (miskin) tetapi mereka selalu menyibukkan diri dengan ibadah kepada Allah SWT.
Menurut KH. Sirajudin Abbas, tasawwuf terdiri dari beberapa unsur:
  1. Tekun beribadah kepada Allah;
  2. Memutuskan ketergantungan hatinya selain kepada Allah;
  3. Menjauhkan diri dari kemewahan dunia;
  4. Menjauhkan diri dari foya-foya atas harta dan kemegahannya;
  5. Berkhalwat atau bersunyi-sunyi dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari ajaran tasawwuf adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan tekun beribadah melalui pembersihan jiwa dengan jalan memutuskan ketergantungan hati selain kepada Allah SWT. Jadi, sesungguhnya ada (2) dua hal yang menjadi prioritas utama dalam tasawwuf yaitu kesucian jiwa dan kedekatan diri pada Allah.


(sumber: Buku "Jalan Menuju Marifatullah dengan Tahapan 7M; Asrifin, S.Ag"  


No comments:

Post a Comment