Tari linda (Linda Dance) merupakan jenis tarian tradisional Masyarakat
Kabupaten Muna. Secara etimologi, penamaan Linda berarti
menari laksana burung yang terbang, berkeliling dengan sayap yang terkembang
indah. Tari Linda merupakan seni tari tradisional rakyat yang telah lama
berkembang di daerah Muna dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat.Tari
Linda lahir di tengah-tengah masyarakat muna, sekitar abad ke-16,yakni di masa
pemerintahan Laposasu (kobangkuduno).
Tarian ini di ciptakan sebagai suatu perwujudan tradisi masyarakat di daerah muna dalam hal pemingitan anak-anak mereka dikala memasuki usia dewasa. Pertumbuhan tarian tersebut kemudian meluas sampai ke daerah-daerah lain seperti Buton, sehingga saat ini telah menjadi tarian tradisional yang sangat popular di daerah tersebut. Penari terdiri dari wanita yang jumlahnya terbatas sampai enam atau delapan orang. Pakaian yang dikenakan merupakan pakaian khas daerah, dalam bahasa local disebut sebagai ‘baju kombo’.
Teknik Tari Linda
Tarian ini di ciptakan sebagai suatu perwujudan tradisi masyarakat di daerah muna dalam hal pemingitan anak-anak mereka dikala memasuki usia dewasa. Pertumbuhan tarian tersebut kemudian meluas sampai ke daerah-daerah lain seperti Buton, sehingga saat ini telah menjadi tarian tradisional yang sangat popular di daerah tersebut. Penari terdiri dari wanita yang jumlahnya terbatas sampai enam atau delapan orang. Pakaian yang dikenakan merupakan pakaian khas daerah, dalam bahasa local disebut sebagai ‘baju kombo’.
Teknik Tari Linda

Beberapa fariasi terjadi pada saat pertukaran tempat, mempermainkan selendang dan sebagainya. keseluruhan gerakan dalam tari ini terdiri dari empat belas macam gerakan. Pada gerakan akhir, kedua tangan di bawa ke sebelah kiri seperti orang yang sedang memetik buah, kaki kiri di gerakan ke kiri dan kaki kanan
di ayunkan
ke kanan, dengan perhitungan satu di balas dengan kiri pada perhitungan dua, kemudian
di ganti dengan kaki kanan dalam hitungan tiga dan seterusnya sampai mencapai
perhitungan empat. Akhirnya kedua tangan melepaskan lilitan selendang dan disandangkan
ke bahu sebelah kanan. Tangan kiri memengang sarung (bini-bini), tangan kanan
berlenggang (lego-lego).
Alat musik yang mengiringi setiap gerakan dalam tarian
ini adalah gendang, gong, dan dengu-dengu dengan cara ditabu atau dipukul.
Dahulu kala sebelum alat-alat musik tersebut di kenal oleh masyarakat, orang-orang sering menggunakan ‘matatou’ (alat musik tradisional rakyat yang ditabuh). Syair lagu yang dinyanyikan dalam peragaan tari Linda:
YO LAKADANDIO
DANDIO LAKADANDIO
LADADIMAKA
RIMANA LAKADANDIO
KAMBOI NGKUKU
NERURU RONDANO UE
SILONO MATA
NEFOPATI LOSUA
Dahulu kala sebelum alat-alat musik tersebut di kenal oleh masyarakat, orang-orang sering menggunakan ‘matatou’ (alat musik tradisional rakyat yang ditabuh). Syair lagu yang dinyanyikan dalam peragaan tari Linda:
YO LAKADANDIO
DANDIO LAKADANDIO
LADADIMAKA
RIMANA LAKADANDIO
KAMBOI NGKUKU
NERURU RONDANO UE
SILONO MATA
NEFOPATI LOSUA
Lebih Jelasnya simak video berikut ini:
No comments:
Post a Comment