Monday, 19 December 2016

Mengenal Tipu Daya Syaitan



Tipu Daya Iblis


       Allah Shubhanahu wa ta'ala telah memberi ujian kepada manusia dengan musuh yang tidak pernah lepas seseorang dari intaiannya. Dirinya tidak pernah lalai dan tertidur, mereka serta hulu balangnya bisa melihat dari arah yang kita tidak dapat melihatnya. Dia mengorbankan segala kemampuannya untuk memerangi kita dalam tiap keadaan, tidak pernah melepaskan satu perkarapun yang dirinya masih memungkinkan untuk menelusupkan tipu dayanya melainkan pasti dia lepaskan racunya disitu.
Mereka itulah yang bernama Iblis yang telah Allah ta'ala kabarkan tentang permusuhan abadinya dengan kita bani Insan dalam banyak ayat -Nya, dengan disebutkan tentang sifat memperdaya, muslihatnya, serta langkah-langkahnya yang mereka gunakan untuk menipu manusia agar mereka keluar dari jalan yang lurus, serta disebutkan secara berulang-ulang dengan kisahnya dia bersama bapak kita Adam 'alaihi sallam, hal tersebut dilakukan agar kita bisa menjadikan sebagai pelajaran dan menanamkan dalam jiwa bahwa mereka itulah musuh abadi kita selama-lamanya.
Allah ta'ala banyak menyebutkan mereka dalam ayatnya, sebagai peringatan bagi kita, diantaranya ialah firman -Nya yang berbunyi:

﴿ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمۡ عَدُوّٞ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا يَدۡعُواْ حِزۡبَهُۥ لِيَكُونُواْ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ ٦ ﴾ [ فاطر 6]   
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala".  (QS Faathir: 6).

Demikian pula dalam firman -Nya yang menjelaskan tentang datangnya tipu daya mereka:

﴿ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ ١٧ ﴾ [الأعراف 17] 
"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)".  (QS al-A'raaf: 17).

Juga firman -Nya yang mengajak kita supaya tidak mengikuti langkah-langkah setan, Allah ta'ala berfirman:

﴿ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٢٠٨ ﴾ [البقرة: 208 ]
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang nyata bagimu".  (QS al-Baqarah: 208).

        Imam al-Baghawi mengatakan tentang ayat ini: ''Yaitu janganlah kalian menempuh jalan-jalan yang disitu ada setan yang mengajak kalian untuk mengikutinya, karena seungguhnya setan akan mengantarkanmu pada kebinasaan".

Keburukan yang Iblis telusupkan pada manusia:
Diantara kejelekan yang disebar oleh setan ialah bisikan was-was terhadap seorang hamba, hal itu seperti yang Allah ta'ala jelaskan dalam kitab -Nya:

﴿ قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ ١ مَلِكِ ٱلنَّاسِ ٢ إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ ٣ مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ ٤ ٱلَّذِي يُوَسۡوِسُ فِي صُدُورِ لنَّاسِ ٥ ﴾ [الناس 1-5] 
"Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia".  (QS an-Naas: 1-5).

Allah azza wa jalla menyebutkan dalam ayat -Nya diatas dengan bisikan setan pertamanya baru kemudian menjelaskan dimana tempat was-wasa tersebut yaitu didalam dada manusia.
Dan was-was atau bisikan ini merupakan sifat diantara sifat-sifat setan yang paling jelas, dan yang paling merusak, serta paling berpengaruh, karena dengan bisikan tersebut sebagai pokok dari sumber perbuatan maksiat dan dosa.
Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, dia menceritkan: "Pernah ada seseorang yang datang kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan: "Ya Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya ada diantara kita yang mendapati dalam jiwanya untuk melakukan sesuatu supaya menjadi orang yang lebih aku cintai daripada aku berbicara". Maka Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَدَّ كَيَدَهُ إِلَى الْوَسْوَسَةِ» [أخرجه أبو داود]
"Allahu Akbar tiga kali, segala puji bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan menjadi bisikan". HR Abu Dawud no: 5112, dan dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Sunan Abi Dawud 3/962 no: 4264.

Oleh karenanya, kita menjumpai setan tersebut datang mengganggu seseorang yang sedang sholat agar ibadah yang mereka lakukan menjadi rusak. Sebagaimana yang diterangkan oleh hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى» [أخرجه البخاري و مسلم]
"Apabila adzan dikumandangkan untuk sholat, maka setan lari dengan terpentut-pentut, supaya dirinya tidak mendengar adzan, dan apabila adzan telah selesai dia kembali lagi, sampai ketika iqomah didirikan dia pergi, begitu usai iqomah dia kembali lagi. Kemudian dia mulai mengoda seseorang dalam sholatnya dan membisikan agar ingat ini dan ingat itu yang sebelumnya tidak pernah terlintas dalam pikirannya, sampai kiranya orang tersebut tidak mengetahui berapa raka'at dia sholat". HR Bukhari no: 608, Muslim no: 389.

Diantara kejelekan yang dilontarkan adalah merusak hubungan persaudaraan ditengah-tengah kaum mukmin dengan segala cara dan sarana. Seperti halnya dia telah membujuk saudara-saudara Yusuf untuk melakukan kejelekan terhadap Yusuf 'alaihi sallam. Dan Allah ta'ala telah menyebutkan kisah Nabi Yusuf atas pengakuan dirinya akan karunia nikmat yang telah diberikan kepadanya, Allah berfirman:

﴿ وَقَالَ يَٰٓأَبَتِ هَٰذَا تَأۡوِيلُ رُءۡيَٰيَ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَعَلَهَا رَبِّي حَقّٗاۖ وَقَدۡ أَحۡسَنَ بِيٓ إِذۡ أَخۡرَجَنِي مِنَ ٱلسِّجۡنِ وَجَآءَ بِكُم مِّنَ ٱلۡبَدۡوِ مِنۢ بَعۡدِ أَن نَّزَغَ ٱلشَّيۡطَٰنُ بَيۡنِي وَبَيۡنَ إِخۡوَتِيٓۚ ١٠٠ ﴾ [ يوسف:100] 
"Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku Inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu, sesungguhnya Rabbku telah menjadikannya suatu kenyataan. dan sesungguhnya Rabbku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku".  (QS Yusuf: 100).
Diriwayatkan Imam Muslim dalam shahihnya dari sahabat Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِى جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِى التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ » [ أخرجه مسلم]
"Sesungguhnya setan telah berputus asa untuk menjadikan orang-orang beriman menyembahnya di Jazirah Arab, namun masih tersisa (tipu dayanya) yaitu mengadu domba diantara kalian". HR Muslim no: 2812.

Imam Nawawi mengatakan: 'Hadits ini termasuk salah satu dari mu'jizat kenabian yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun maknanya yaitu setan telah berputus asa untuk menjadikan penduduk Jazirah Arab menyembahnya, akan tetapi dirinya berusaha untuk menabur benih perselisihan diantara kalian  dengan perselisihan, pertengkaran, peperangan serta permusuhan dan yang semisalnya".

Dalam hadits disebutkan, bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ - قَالَ - فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ » [ أخرجه مسلم]
"Sesungguhnya Iblis membuat kerajaannya ditengah lautan, kemudian dirinya mengutus bala tentaranya menyebar, dan yang paling rendah kedudukannya diantara mereka ialah yang paling besar membikin fitnah, sehingga pada suatu ketika datang salah seorang tentaranya lalu melapor: 'Aku telah melakukan ini dan itu". Lalu sang raja mengatakan: 'Engkau tidak melakukan sesuatu yang istimewa'. Lalu datang seorang lagi dan melapor: 'Tidaklah aku tinggalkan pasangan suami istri melainkan aku telah jadikan keduanya berpisah (cerai)'. Maka sang raja mengatakan: 'Dekatkan dia padaku, sembari mengucapkan; 'Sebaik-baik pasukan adalah engkau". HR Muslim no: 2813. dari sahabat Jabin bin Abdillah radhiyallahu 'anhu.


Beberapa perkara yang bisa membentengi diri dari tipu daya iblis diantaranya ialah:

1.         Ikhlas.
Manakala setan mengetahui bahwa tidak ada sarana yang bisa menyesatkan orang-orang yang ikhlas maka dia kecualikan golongan ini dari syarat yang dia ajukan kepada Allah ta'ala untuk menyesatkan dan menjerumuskan manusia dalam perbuatan dosa. Hal itu sebagaimana yang Allah ta'ala jelaskan dalam firman -Nya:

﴿ قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ ٨٢ إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ ٨٣﴾ [ ص 82-83] 
"Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba -Mu yang ikhlas di antara mereka".  (QS Shaad: 82-83).

Dan Allah ta'ala berfirman tentang hak yang disandang oleh ash-Shidiq Yusuf 'alaihi sallam:

﴿ كَذَٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِينَ ٢٤ ﴾ [يوسف 24] 
"Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih".  (QS Yusuf: 24).

Maka keikhlasan bisa dikatakan sebagai sarana untuk bisa menyudahi tipu daya setan, dan orang-orang yang ikhlas maka dia menjadikan seluruh amal ibadahnya mutlak hanya untuk Allah jalla wa 'ala, ucapannya untuk Allah Shubhanahu wa ta’alla, memberi dan menahan, cinta dan benci maka ia jadikan seluruhnya hanya untuk Allah ta'ala semata.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: 'Dan Allah ta'ala memberi ujian kepada para hamba -Nya yang beriman untuk mensucikan mereka dari dosa dan kesalahan, dan diantara bentuk rahmat Allah Shubhanahu wa ta’alla yang diberikan kepada para hamba -Nya yang ikhlas ialah dipalingkanya mereka dari perkara-perkara yang bisa menipu dirinya, hal tersebut sebagaimana yang Allah ta'ala firmankan:

﴿ كَذَٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِينَ ٢٤ ﴾ [يوسف: 24] 
"Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih".  (QS Yusuf: 24).

Kalimat as-Suu'u artinya ialah kemungkaran dan al-Fahsyaa artinya adalah perbuatan zina".

Dan tatkala Yusuf mengikhlaskan ibadah hanya kepada Rabbnya, maka dirinya dipalingkan nya dari godaan dan rayuan yang mengajak pada perbuatan nista dan keji, maka kesimpulannya ikhlas adalah sarana untuk bebas dari tipu daya Iblis.
2.         Membiasakan diri untuk membaca al-Qur'an siang dan malam.
Dijelaskan dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam pernah lewat didepan rumahnya Abu Bakar dan Umar, sedangkan keduanya sedang sholat malam…dan pada akhir hadits ini diterangkan. Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kepada Umar apa yang menyebabkan untuk mengeraskan bacaan al-Qur'annya, maka dia menjawa: 'Untuk membangunkan orang serta mengusir setan". HR Abu Dawud no: 1329. Dan dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud 1/246-247 no: 1180.
3.         Membaca surat al-Baqarah secara khsusus.
Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallamyang dikeluarkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ » [أخرجه مسلم]
"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan didalamnya surat al-Baqarah". HR Muslim no: 780





4.       Membaca ayat kursi ketika akan tidur.
Berdasarkan haditsnya Abu Hurairah yang menjelaskan tentang kisahnya bersama jin yang berhasil dia tangkap, dan hadits ini dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya. Dan pada akhir hadits tersebut diterangkan bahwa setan mengajari Abu Hurairah untuk membaca ayat kursi karena sesungguhnya orang yang membacanya senantiasa dalam penjagaan Allah dan tidak didekati oleh setan sampai pagi harinya. Maka tatkala Abu Hurairah mengabarkan hal tersebut kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau mengatakan: 'Dia telah berkata jujur sedangkan dia adalah pendusta". HR Bukhari no: 2311.
5.         Membaca al-Mu'awadzatain (surat al-Falaq dan an-Naas).
Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya dari sahabat Uqbah bin Bari radhiyallahu 'anhu, disebutkan bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh untuk membaca al-Mu'awadzatain, dan berpesan kepada Uqbah:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يا عقبة تعوذ بهما فما تعوذ متعوذ بمثلهما » [ أخرجه أبو داود]
"Wahai Uqbah berlindunglah (dari setan) dengan membaca keduanya, karena tidak ada perlindungan yang lebih kokoh dari semisal keduanya". HR Abu Dawud no: 1463, Dan dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud 1/275 no: 1299.

Dan diantara moment-moment yang ada dalilnya tentang disunahkanya membaca dua surat tersebut ialah:
·            Dipagi hari.
·            Tatkala sore hari.
·            Ketika berbaring untuk tidur.
·            Seusai sholat.
·            Tatkala meruqyah orang yang diganggu sihir.
·            Dan untuk meruqyah orang yang sedang sakit. Dll.
6.         Berdzikir dengan mengucapkan Tahlil sebanyak seratus kali.
Sebagaimana hadits shahih dalam shahih Bukhari dan Muslim yang menjelaskan akan tersebut, seperti yang dinukil dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ » [ أخرجه البخاري و مسلم]
"Barangsiapa membaca:
 " لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ".
'Tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu baginya. Bagi -Nya kerajaan dan pujian, dan Dia atas segala sesuatu Maha Mampu'. Dalam sehari seratus kali, baginya pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, dan akan dicatat baginya seratus kebaikan serta dihapus atasnya seratus kejelekan, lalu dirinya akan dibentengi dari setan pada hari tersebut sampai sore". HR Bukhari no: 3293, Muslim no: 2691.


1.         Membaca basmallah tatkala keluar rumah, bersetubuh, masuk kamar kecil dan ketika mau makan.
Hal itu berdasarkan sebuah hadits shahih yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ » [ أخرجه مسلم]
"Apabila seseorang masuk rumahnya lalu berdzikir tatkala mau masuk rumah dan ketika akan makan, maka setan berkata: 'Tidak ada tempat untuk berteduh dan makan malam untuk kalian'. Dan jika dirinya masuk rumah lalu dia tidak berdzikir kepada Allah, maka setan mengatakan: 'Aku mendapatkan tempat berteduh untuk kalian’. Apabila orang tersebut mau makan dan tidak berdzikir, maka setan berkata: 'Aku mendapati tempat berteduh dan makan malam untuk kalian ". HR Muslim no: 2018.

Semoga Bermanfaat..

Teknik Pijat Jari Untuk Kesehatan Ginjal dan Saraf



Teknik Pemijatan Jari-Jari Tangan untuk Kesehatan Ginjal dan Saraf

1.Memijat jempol
Kamu sedang stres? Cobalah untuk menekan atau memijat-mijat jempolmu sampai 20 detik. Pijatan sederhana ini sangat bermanfaat sekali untuk meredakan stres sebab mampu menenangkan saraf di tubuh.

Di sisi lain, jika kamu mengalami masalah pencernaan, maka kamu juga bisa memijat jempolmu. Sebab saraf ibu jari terhubung dengan limfa dan lambung sehingga tekanan intens di jempol baik untuk menyembuhkan penyakit pencernaan.

2.Memijat telunjuk

Kamu mungkin tidak tahu bahwa jari telunjukmu terhubung dengan saraf di ginjal. Oleh karena itu pijatan rutin di telunjuk sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit batu ginjal hingga gagal ginjal. Selain itu, dengan memegang jari telunjuk, maka kamu membuat kandungan air dalam tubuh akan seimbang sehingga bisa mencegah pembentukan batu ginjal.

3.Memijat jari tengah

Semua kemarahan, frustasi, dan kelelahan yang kamu alami saat ini sangat berhubungan dengan jari tengah. Dengan kata lain, sedikit pijatan di jari tengah bisa membuatmu rileks. Begitu pula dengan tekanan di kepala yang juga akan hilang saat kamu memijat jari tengah.

Tak hanya itu saja, jari tengah terhubung dengan liver dan kantung empedu. Sehingga kamu bisa menjaga kesehatan livermu dengan memijat jari tengah secara rutin.

4.Memijat jari manis

Jari manismu ternyata terhubung pada kesehatan jantung serta paru-paru. Oleh karena itu saat kamu menekannya dengan perlahan, maka bisa membantumu untuk bernapas lebih baik.

5.Memijat jari kelingking

Meskipun bentuknya kecil, menekan jari kelingking sangat bermanfaat untuk membantu menenangkan saraf dalam tubuh. Di saat yang sama, jari kelingking juga terhubung ke jantung sehingga bisa membantumu untuk mencegah penyakit serangan jantung.

Selain memijat kelima jari, menekan telapak tangan pun bermanfaat untuk kesehatan tubuhmu. Sebab telapak tangan berhubungan dengan diafragma dan umbilikus yang mampu memberikan manfaat sehat secara keseluruhan.

Semoga Bermanfaat..

MENU ‘RAHASIA’ PONSEL ANDROID



MENU ‘RAHASIA’ PONSEL ANDROID

Berikut adalah kode-kode unik yang dapat digunakan untuk mengakses Menu-Menu tersembunyi dari Smartphone Android. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua merk Smatphone dapat menggunakan kode-kode tersebut dibawah ini.


*#*#4636#*#*
Akses ke Secret Menu Android
terdapat empat sub-menu, yaitu Phone Information, Battery Information, Usage Statistic, dan Wi-Fi Information
*#06#
Menunjukkan kode IMEI.

*#*#7780#*#*
Factory reset
menghapus data aplikasi dan aplikasi di ponsel, tidak menghapus firmware
*2767*3855#
 Format
Menghapus semua data di ponsel, termasuk firmware (be careful with the code)
*#*#273283*255*663282*#*#*
Back up semua foto dan video

*#*#1472365#*#*
Menguji GPS

*#*#1234#*#*

Menunjukkan firmware dan PDA info milik ponsel


Semoga bermanfaat..

CARA SHALAT TASBIH YANG BAIK

CARA SHALAT TASBIH 

A.    Pengertian dan Cara Shalat Tasbih

Shalat tasbih termasuk salah satu shalat sunat yang dianjurkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Kalau bisa dilakukan setiap malam, jika tidak mampu seminggu sekali, jika tidak mampu juga sebulan sekali, jika tidak mampu juga setahun sekali atau tidak mampu juga seumur hidup sekali. Demikianlah anjuran agama Islam yang tidak memaksa untuk melakukan ibadah secara ikhlas.

Shalat sunat tasbih semua riwayat sepakat dengan empat rokaat, jika pada siang hari dengan satu kali salam (langsung niat empat rakaat), sedang di malam hari dua rokaat - dua rokaat dengan dua kali salam (dua kali shalat dengan masing-masing 2 rakaat) dengan tasbih sebanyak 75 kali tiap raka’atnya, jadi keseluruhan bacaan tasbih dalam shalat tasbih 4 rokaat tersebut 300 kali tasbih.

Kata Syaikh Ali al-Khawwash, ‘Sebaiknya shalat tasbih dilakukan sebelum shalat hajat, karena shalat tasbih ini menghapus dosa-dosa, dengan demikian menjadi sebab terkabulnya hajat’

B.     Niat Shalat Tasbih

Niat untuk shalat tasbih yang dilakukan dengan dua kali salam (2 rakaat):

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Sedang untuk yang satu kali salam (4 rakaat) sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Secara umum, shalat tasbih sama dengan tata cara shalat yang lain, hanya saja ada tambahan bacaan tasbih yaitu:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Lafadz ini diucapkan sebanyak 75 kali pada tiap raka’at dengan perincian sebagai berikut.
  • Sesudah membaca Al-Fatihah dan surah sebelum ruku sebanyak 15 kali,
  • Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ dibaca lagi sebanyak 10 kali,
  • Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal dibaca 10 kali,
  • Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a sujud dibaca 10 kali,
  • Ketika duduk diantara dua sujud sesudah membaca bacaan antara dua sujud dibaca 10 kali,
  • Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a sujud dibaca lagi sebanyak 10 kali,
  • Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum bangkit (duduk istirahat) dibaca lagi sebanyak 10 kali. (Terus baru berdiri tuk rakaat yang kedua).
Demikianlah rinciannya, bahwa shalat Tasbih dilakukan sebanyak 4 raka’at dengan sekali tasyahud, yaitu pada raka’at yang keempat lalu salam (jika dilakukan pagi hari). Bisa juga dilakukan dengan cara dua raka’at-dua raka’at (jika dilakukan malam hari), Sesuai yang diterangkan oleh Rasulullah SAW: “Shalat malam itu, dua-dua” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim) di mana setiap dua raka’at membaca tasyahud kemudian salam.Waktu shalat tasbih yang paling utama adalah sesudah tenggelamnya matahari, sebagaimana dalam riwayat ‘Abdullah bin Amr. Tetapi dalam riwayat Ikrimah yang mursal diterangkan bahwa boleh malam hari dan boleh siang hari. Wallâhu A’lam.


E.     Bid’ah yang sering ditemukan dalam Shalat Tasbih

Untuk melengkapi pembahasan yang singkat ini, maka saya sertakan juga penyimpangan-penyimpangan (bid’ah–bid’ah) yang banyak terjadi disekitar pelaksanaan shalat tasbih, di antaranya adalah:
  1. Mengkhususkan pelaksanaannya pada malam Jum’at saja.
  2. Dilakukan secara berjama’ah terus menerus.
  3. Diiringi dengan bacaan-bacaan tertentu, baik sebelum maupun sesudah shalat.
  4. Tidak mau shalat kecuali bersama imamnya, jamaahnya, atau tarekatnya.
  5. Tidak mau shalat kecuali di masjid tertentu.
  6. Keyakinan sebagian orang yang melakukannya bahwa rezekinya akan bertambah dengan shalat tasbih.
  7. Membawa binatang-binatang tertentu untuk disembelih saat sebelum atau sesudah shalat tasbih, disertai dengan keyakinan-keyakinan tertentu.

F.      Kesimpulan
Hadits tentang shalat tasbih adalah hadits yang tsabit/sah dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, maka boleh diamalkan sesuai dengan tata cara yang telah disebutkan diatas.

- Wallâhu A’lam bi ash-Shawâb -



Semoga Bermanfaat..